Aeromobil |
Produsen pesawat terbang Airbus Group berencana menjajal mobil terbang berteknologi autopilot di jalan perkotaan pada akhir tahun ini. Pernyataan itu disampaikan pihak Airbus di acara konferensi digital teknologi DLD di Munich, Jerman, Senin 16 Januari 2017.
Pada tahun lalu, Airbus membentuk sebuah divisi yakni Urban Air Mobility yang bertugas mengembangkan mobil perkotaan yang bisa digunakan di udara. Mobil itu akan berbentuk seperti helikopter dan bisa menampung beberapa orang.
“[Pada] 100 tahun lalu, transportasi perkotaan bergerak di bawah tanah. Sekarang kami memiliki teknologi yang dapat berjalan di atas,” jelas CEO Airbus, Tom Enders, Selasa (17/1/2017).
Menurut dia, unit yang akan diuji coba nanti baru bisa dinaiki oleh satu orang. Hasil pengujian ini akan sangat penting untuk sampai pada fase pengembangan berikutnya. “Kami masih dalam fase eksperimen, kami melakukan pengembangan ini dengan serius,” ungkapnya seraya memastikan teknologi yang digunakannya sangat ramah lingkungan.
Ditambahkannya, transportasi di udara dapat menghemat pengeluaran dalam hal pembangunan infrastruktur. Sebab, tidak perlu mengeluarkan biaya besar untuk membuat jalan dan jembatan. Namun, belum ada penjelasan detail mengenai spesifikasi mobil terbang buatan Airbus tersebut. Hanya diketahui bahwa bentuknya seperti helikopter, tetapi bisa berjalan di darat layaknya mobil.
Mobil terbang ini disebut tidak membutuhkan sebuah bandara untuk lepas landas. Vaculik mengatakan, landasan yang dibutuhkan adalah seluas dua kali lapangan sepak bola dengan kecepatan laju kendaraan 130 kilo meter per jam. Jarak terbang yang dicapai diklaim mencapai 700 kilo meter.
"Beberapa orang mungkin berpikir bahwa ini adalah mainan anak laki-laki," kata Vaculik seperti dikutip dari Bloomberg. "Tapi kami benar-benar percaya bahwa ini akan mengubah transportasi pribadi."
AeroMobil membuat desain mobil terbang yang terkesan modern. Vaculik menegaskan pentingnya sebuah desain guna menarik daya beli konsumen untuk sebuah mobil super mewah sekaligus pesawat kecil.
Dalam ruang eksibisi, Vaculik memperlihatkan bagaimana sayap mobil ini keluar secara otomatis. Aksi ini disambut tepuk tangan meriah dari pengunjung. AeroMobil pasang target mobil terbang buatannya siap dijual pada 2016.
Vaculik sebelumnya bekerja di perusahaan periklanan. Ia bertemu dengan Klein, seorang insinyur teknis, yang mengembangkan mobil dengan sayap sejak 25 tahun lalu di garasi rumanhnya. Klein bekerja sebagai kepala departemen Akademi Seni Rupa dan Desain Slovakia dan perusahaan mobil golf di Polandia.
Mobil Terbang dari Berlin
PAL-V (Personal Air and Land Vehicle)
Mobil terbang PAL-V dikembangkan oleh John Bakker dari Belanda. PAL-V adalah kendaraan hibrida yang bisa bertransformasi menjadi helikopter. Saat hendak mengudara, PAL-V merentangkan baling-baling yang digerakkan mesin terpisah. Mobil ini membutuhkan landas pacu khusus sepanjang 182 meter. Kapasitas tangkinya 102 liter dan bisa terbang hingga ketinggian 1229 meter.
Joby S2 Electric VTOL PAV
Konsep desain Joby Aviation adalah pesawat dua kursi dengan 12 rotor yang bisa dilipat. Begitu mencapai kecepatan optimal, rotor melipat menjadi bentuk peluru aerodinamik. Pesawat ini bisa mencapai kecepatan maksimal hingga 322 km/jam.
Vahana
Ini adalah proyek perusahaan Airbus. Vahana memiliki delapan rotor pada dua sisi sayapnya yang bergerak tergantung apakah mobil terbang secara vertikal atau horisontal. Kendaraan ini rencananya akan berfungsi seperti taksi otonom tanpa supir dengan kapasitas kabin satu penumpang.
Pop.Up
Airbus pamerkan konsep mobil terbang untuk masa depan bernama Pop.Up di Pameran Otomotif Jenewa. Mobil tanpa sopir yang dilengkapi kapsul penumpang dirancang bisa diangkut dengan drone raksasa. Sistem pintar memungkinkan pemesanan, pergantian penumpang dan pembayaran ongkos secara mulus.
Pada tahun lalu, Airbus membentuk sebuah divisi yakni Urban Air Mobility yang bertugas mengembangkan mobil perkotaan yang bisa digunakan di udara. Mobil itu akan berbentuk seperti helikopter dan bisa menampung beberapa orang.
“[Pada] 100 tahun lalu, transportasi perkotaan bergerak di bawah tanah. Sekarang kami memiliki teknologi yang dapat berjalan di atas,” jelas CEO Airbus, Tom Enders, Selasa (17/1/2017).
Menurut dia, unit yang akan diuji coba nanti baru bisa dinaiki oleh satu orang. Hasil pengujian ini akan sangat penting untuk sampai pada fase pengembangan berikutnya. “Kami masih dalam fase eksperimen, kami melakukan pengembangan ini dengan serius,” ungkapnya seraya memastikan teknologi yang digunakannya sangat ramah lingkungan.
Ditambahkannya, transportasi di udara dapat menghemat pengeluaran dalam hal pembangunan infrastruktur. Sebab, tidak perlu mengeluarkan biaya besar untuk membuat jalan dan jembatan. Namun, belum ada penjelasan detail mengenai spesifikasi mobil terbang buatan Airbus tersebut. Hanya diketahui bahwa bentuknya seperti helikopter, tetapi bisa berjalan di darat layaknya mobil.
Sumber : http://www.solopos.com/2017/01/18/inovasi-teknologi-konsep-mobil-terbang-bakal-jadi-kenyataan-785496
"Beberapa orang mungkin berpikir bahwa ini adalah mainan anak laki-laki," kata Vaculik seperti dikutip dari Bloomberg. "Tapi kami benar-benar percaya bahwa ini akan mengubah transportasi pribadi."
AeroMobil membuat desain mobil terbang yang terkesan modern. Vaculik menegaskan pentingnya sebuah desain guna menarik daya beli konsumen untuk sebuah mobil super mewah sekaligus pesawat kecil.
Dalam ruang eksibisi, Vaculik memperlihatkan bagaimana sayap mobil ini keluar secara otomatis. Aksi ini disambut tepuk tangan meriah dari pengunjung. AeroMobil pasang target mobil terbang buatannya siap dijual pada 2016.
Mobil Terbang dari Berlin |
Pabrik Ambi-Budd di Berlin sejak 1926 memproduksi karoseri bagi banyak produsen kendaraan Jerman dan suku cadang pesawat. Awal tahun 30an, para insinyur merancang mobil terbang. Model yang tidak bisa terbang ini ditampilkan dalam pameran DELA di Berlin tahun 1932.
Taylor Aerocar III |
Taylor Aerocar III
Aerocar diproduksi oleh Moulton Taylor. Kendaraan ini disertifikasi sebagai pesawat dan mobil. Prototipe pertamanya selesai tahun 1949. Kelebihan fitur Aerocar adalah kemampuannya bertransformasi dari mobil menjadi pesawat dalam tempo hanya 15 menit.
Mobil terbang N102D berwana kuning hijau ini diproduksi tahun 1960. Ini adalah Aerocar terakhir yang dirakit dan satu-satunya yang masih terbang. N102D juga satu-satunya Aerocar dengan mesin pesawat terbang berkapasitas 5,9 liter. Di Amerika, mobil terbang ini bahkan dijinkan untuk digunakan pada lalu-lintas darat.
Aerocar Tipe N102D |
Aerocar Tipe N102D
PAL-V |
Mobil terbang PAL-V dikembangkan oleh John Bakker dari Belanda. PAL-V adalah kendaraan hibrida yang bisa bertransformasi menjadi helikopter. Saat hendak mengudara, PAL-V merentangkan baling-baling yang digerakkan mesin terpisah. Mobil ini membutuhkan landas pacu khusus sepanjang 182 meter. Kapasitas tangkinya 102 liter dan bisa terbang hingga ketinggian 1229 meter.
Aeromobil 3.0 |
Aeromobil 3.0
Mobil terbang Aeromobil 3.0 adalah produk buatan perusahaan Slowakia "Aeromobil". Jika sayapnya tidak direntang, mobil bisa secara normal digunakan di jalan raya. Di jalanan, kecepatan maksimalnya 160 km/jam dan membutuhkan 8 liter bensin per 100 kilometer. Saat di udara Aeromobil 3.0 butuh 15 liter per jam.
Mobil terbang Aeromobil 3.0 adalah produk buatan perusahaan Slowakia "Aeromobil". Jika sayapnya tidak direntang, mobil bisa secara normal digunakan di jalan raya. Di jalanan, kecepatan maksimalnya 160 km/jam dan membutuhkan 8 liter bensin per 100 kilometer. Saat di udara Aeromobil 3.0 butuh 15 liter per jam.
Joby S2 Electric VTOL PAV |
Joby S2 Electric VTOL PAV
Konsep desain Joby Aviation adalah pesawat dua kursi dengan 12 rotor yang bisa dilipat. Begitu mencapai kecepatan optimal, rotor melipat menjadi bentuk peluru aerodinamik. Pesawat ini bisa mencapai kecepatan maksimal hingga 322 km/jam.
Vahana
Vahana |
Ini adalah proyek perusahaan Airbus. Vahana memiliki delapan rotor pada dua sisi sayapnya yang bergerak tergantung apakah mobil terbang secara vertikal atau horisontal. Kendaraan ini rencananya akan berfungsi seperti taksi otonom tanpa supir dengan kapasitas kabin satu penumpang.
Pop.Up
Pop.Up |
Airbus pamerkan konsep mobil terbang untuk masa depan bernama Pop.Up di Pameran Otomotif Jenewa. Mobil tanpa sopir yang dilengkapi kapsul penumpang dirancang bisa diangkut dengan drone raksasa. Sistem pintar memungkinkan pemesanan, pergantian penumpang dan pembayaran ongkos secara mulus.
0 komentar:
Posting Komentar