Wellcome

Blue Fire Pointer

Senin, 09 April 2018

"John Robert Walmsley Stott"

-John Robert Walmsley Stott-

John Robert Walmsley Stott (lahir di London, Inggris , 27 April 1921 – meninggal di Lingfield, Surrey, Inggris, 27 Juli 2011 pada umur 90 tahun) atau dikenal dengan John Stott adalah seorang tokoh Kristen asal Inggris, dikenal di berbagai penjuru dunia sebagai pengkhotbah, penginjil, dan penulis. Menurut Majalah Time di Amerika Serikat tahun 2005, John Stott masuk sebagai salah satu dari "100 tokoh paling berpengaruh di dunia". Selama bertahun-tahun ia menjabat sebagai rektor dari Gereja All Souls di London. Ia juga menjadi pemimpin para penginjil Inggris bagi misi Kristen di seluruh dunia, salah satunya menjadi perancang terbentuknya Pengakuan Lausane di Pilipina pada tahun 1974. Dia menjabat sebagai direktur London Institute for Contemporary Cristianity, Insitut di Inggris yang memberi perhatian bagi perkembangan kekristenan, salah satu peran penting bagi negara-negara dunia ketiga.

Di mata S. Douglas Birdsall sebagai Ketua Eksekutif Pergerakan Lousanne, Stott merupakan seorang gembala, pemimpin, sekaligus sahabat. Stott sangat menyukai lagu Messiah karya Händel. Ia juga bersahabat sangat akrab dengan Billy Graham, seorang tokoh penginjil lain. Mereka sangat berjasa pada Pengakuan Lausane di Pilipina.



Riwayat Hidup Ringkas


John Stott lahir pada tahun, anak dari Sir Arnold Stott dan Lady Lili Stott. Ayahnya mendidik dengan penuh kasih sayang. Di rumahnya, ia mendapatkan rasa humor dengan cerita Saki yang sering ia baca kala masih anak-anak hingga terbahak-bahak. Dia bergabung di Sekolah Minggu Gereja All Souls. Pendidikannya di St. Barnabas agaknya mempengaruhinya sebagai orang yang taat dan berintegritas. Di mata Sekretarisnya, Lambeth MA, yang selama 55 tahun mendampinginya, ia merupakan orang yang penuh iman, apa yang ia pikirkan tentang kebaikan, ia lakukan dengan sepenuh hati.

John Stott menghembuskan nafas terakhir pada sore hari, 27 Februari 2011 di College of St Barnabas, Surrey, Inggris, tempat ia terakhir mengajar dan menjadi imam.



Gagasan-gagasan John Stott

Menurut Hickinbotham, Ketua Wyckliffe Hall, Oxford, dalam perkuliahan John Stott, mengatakan tentang empat prinsip dalam memperlakukan Alkitab (Injil) dalam misi dunia masa kini. Bagaimana pesan-pesan Injil itu dapat memiliki peran bagi orang-orang pada zaman yang berbeda dengan kasus-kasus dan persoalan yang sering kali tak terpecahkan atau mengalami kebuntuan. Antara lain
Biblis, artinya, bacalah dengan saksama Alkitab dan jujurlah, apa sesungguhnya yang Alkitab ingin katakan, Tuhan mau bicara apa melalui Alkitab.
Terang, atau jelas, ia mengajak orang untuk benar-benar melihat persoalan secara mendalam, walau banyak hal yang ambigu dan kabur, yaitu dengan menghadapinya secara teologis penuh nalar dan tepat.
Adil atau fair, keterbukaan terhadap kritik konteks masa kini penting, dan di sana seorang Injili harus mampu menjelaskan betapa Alkitab memiliki jawaban atas setiap tantangan zaman.
Konstruktif, sebuah tulisan teologis harus konstruktif, sopan, hangat, dan tidak jauh dari kehidupan sehari-hari, di kala orang bergumul dengan iman dan persoalan konkret. Keterbukaan manusia untuk disapa Tuhan melalui Alkitab, melalui peristiwa penyelamatan Yesus Kristus menjadi penting bagi orang Kristen sebagai upaya positif dan ekumenis (artinya terbuka untuk hidup bersama-sama atau tidak ekslusif terhadap orang lain).

0 komentar:

Posting Komentar

"Cara Awal Membuat Blogger"

Bin's Tutorial :  1.) Buka halaman web Blogger.com , Anda akan menemukan halaman dengan tampilan seperti gambar di atas ini. Jika A...